
Sesampai ditempat tersebut kami langsung menuju bagian belakang, dimana banyak terdapat saung saung untuk lesehan. Kami pilih sebuah saung yang cukup buat kami berenam.
Tidak lama kemudian setelah kami duduk, kamipun ditawari mau minum apa, dan kebanyakan dari kami ingin minum es kelapa muda.
Pelayan mulai menyediakan pepes jambal, pepes ayam, pepes ikan mas dan pepes jamur, tempe dan tahu goreng, tak ketinggalan udang goreng dan lalapan.
"Cek buatkan sambal dadak ya sama pete goreng" kata mbak Lusy kepada seorang pelayan." Nah itu baru sedap dari tadi kek, kita udah makan baru pesan"
kata Poppy menimpali.
Kami makan nasi timbel, dimana nasinya sangat pulen sekali, karena masakan disini diolah secara tradisional, dengan menggunakan kayu bakar.
Disini juga tersedia ayam bakar dan ikan bakar, yang akan dibuatkan berdasar pesanan.
Tetapi yang khas adalah pepes ikan jambal, yang sebenarnya adalah jenis ikan patin yang berasal dari waduk Cirata.
Banyak warung/rumah makan pepes disekitar bendung Walahar namun yang terkenal dan menurut kami yang paling enak adalah rumah makan H.Dirja.
Setelah kami kenyang menikmati pepes jambal dan pepes jamur kamipun segera pulang kembali ke Jakarta, karena akan menjemput anak anak kami disekolah.
jalan 2 sore sambil baca 2 blog punya sahabat wach
BalasHapusjadi lapar .... makan dulu ach makasih bu commen yach di blog aku